E-learning adalah proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi berupa komputer yang dilengkapi dengan sarana telekomunikasi (internet/intranet/ekstranet) dan multimedia (grafis/audio/video) sebagai media utama penyampaian materi dan interaksi antara pengajar dan pembelajar yang diatur melalui suatu sistem manajemen pembelajaran atau populer dengan istilah Content Management System (CMS)/ Learning Management System (LMS). Dengan diimplementasikannya e-learning, mahasiswa dapat mengakses materi kuliah dan melakukan pembelajaran mandiri. Dengan demikian, dosen dan mahasiswa mengakses sistem elearning tersebut dalam waktu yang bersamaan maupun berbeda.
Dalam implementasinya, e-learning bisa diposisikan sebagai substitusi, yaitu kegiatan pembelajaran 100% dilakukan secara online.
Dalam kondisi ini hampir 100% aktifitas dilakukan melalui elearning dimana setiap tatap muka diatur lengkap mulai dari sumber belajar, aktifitas, penugasan terstruktur, hingga ujian. E-learning juga dapat diposisikan sebagai komplemen atau suplemen kegiatan pembelajaran tatap muka konvensional. Dalam kondisi ini kegiatan tatap muka kelas tetap berjalan sedangkan e-learning hanya sebagai forum pengayaan dan komunikasi di luar kelas. Dosen dapat menaruh desain instruksional, sumber belajar online, diskusi di luar kelas, pengumuman pengiriman dan pengumpulan tugas.